LEGENDA PUTRI PUKES
LEGENDA
PUTRI PUKES
Nah
kali ini saya akan mengangkat cerita rakyat dari kota kelahiran saya, kota
takengon-aceh tengah. Sebelum masuk kecerita kenalan dulu dengan kotanya agar
tidak familiar.
![]() |
| ( Sumber : google maps ) |
![]() |
| ( Sumber Ig : ilovegayo) |
Untuk
pejalanan sendiri bagi teman-eman dari kota medan bisa menggunakan buss aceh
tengah yang berjajar dijalan gagak hitam. Perjalanan kurang lebih hingga
delapan jam dan jangan lupa untuk membawa jaket atau baju tebal.
Untuk
teman-teman yang hobinya traveling sangat saya rekomendasikan sekali untuk
berkunjung kedataran tinggih tanah gayo, bakal betah banget teman-teman bila
traveling ketanah gayo, selian itu juga kopi gayo sudah mendunia jadi alangkah
baiknya bagi teman-teman yang traveling kegayo wajib mencicipi kopi gayo,
mencicipi kopi gayo ada citarasa khas tersendiri dari aroma kopinya, sebagian
teman-teman travling juga banyak yang langsung minum kopi gayo langsung dikebun
kopinya suasana yang sejuk membuat teman-teman sekalian takmau berhanajak dari
tempat ngopi dan jangan sampai lupa membawa oleh-oleh bubuk kopi untuk kerabat
atau kain khas dari dataran tinngih tanah gayo yaitu kain kerawang gayo.
![]() |
| ( Sumber : wonderfull_gayo ) |
Nah
selain itu tempat yang wajib untuk teman-teman traveling kunjungin untuk
menikmati keindahan alam tanah gayo juga banyak yang hobi menantang adrenali dan
dekat dengan alam teman-teman bisa mendaaki gunung burni telong yang masih
aktik, lanjut setelah medaki gunug teman-teman bisa menikmati keindahan kota
takengon dari puncak pantan terong, bur gayo, dan bur telege dijamin view untuk
berfoto-foto sangat tepat sekali yang langsung menghadap kekota tekengon.
![]() |
| ( Sumber : wonderfull_gayo ) |
Apabila teman-teman travling juga
hobi menikmati pantai sampai hari menikati matarai terbenam senja bersama
keluarga atau yang hobi memancing bisa langsung kedanau laut tawar banyak
pengelola tempat wisata yang sudah baik untuk fasilitasnya, saya
merekomendassikan teman-teman untuk datang kehotel renggali lang langsung
ditepi danau laut tawar atau teman-teman bisa langsung kepantai menye yang
terletak dikampung bintang takengon.
![]() |
| ( Sumber : explore_gayo ) |
Untuk
kesenian daerahnya juga menduia teman-teman bakalan terheran-heran dengan
kesenian tari saman dari gayo ini. Dahulu kesenian tari ini digunakan untuk
media menyebarkan agama islam ditanah aceh khususnya tanah gayo dan media
dakwah. Menurut cerita banyak beberapa versi tentang tari saman ya sahabat
traveler.
![]() | |
| ( Sumber : ilovegayo ) |
Nah untuk tempat-tempat yang
wajib traveling kunjungin sudah saya rekomendasskan diatas dan masuk keinti
cerita, cerita cerita rakkyat yang berkembang diaceh tengah, adabanyak cerita
rakyak diaceh tengah tetapi untuk kali ini saya membahas tentang cerita legenda
putri pukes.
![]() |
| ( Sumber Ig : ajjehgalery ) |
Alkisah di
dataran tanah gayo, terdapat seorang putri cantik anak seorang raja yang
bernama Putri Pukes. Putri cantik ini menyukai seorang pangeran yang
berasal dari kerajaan lain. Awalnya, kedua orang tua putri pukes tidak
merestuinya, disebabkan asal pangeran ini yang bertempat tinggal jauh dari
kediaman sang putri. Namun, berkat kegigihan si putri pukes dan sang pangeran,
akhirnya orang tua si putri pukes ini merestui hubungan keduanya hingga pada
akhirnya mereka berdua dinikahkan oleh sang raja.
Setelah
menikah, maka tibalah saatnya sang putri menyusul suaminya. Putri Pukes pun
pamit kepada kedua orang tuanya untuk pergi ke kerajaan suaminya. Tentunya
kedua orang tua sang putri pun dihinggapi rasa sedih, namun mereka harus
melepas anaknya itu pergi.
“Pergilah,
Nak, bersama para pengawal. Namun, satu hal yang harus kau jaga, begitu
melangkahkan kaki keluar dari kerajaan ini, jangan sekalipun kamu menoleh lagi
ke belakang”, pesan orang tuanya.
Putri Pukes pun berangkat
bersama para pengawalnya. Di tengah jalan, ia selalu teringat akan orang tuanya
dan sangat merindukan mereka. Karena ia terlalu bersedih, tanpa sengaja ia
menoleh ke belakang.
![]() |
| ( Sumber : etnisgayo ) |
Tiba-tiba,
datanglah petir menyambar dan hujan yang sangat lebat. Putri Pukes beserta
rombongannya berteduh di dalam sebuah goa. Di dalam gua, Putri Pukes berdiri di
sudut goa untuk menghangatkan tubuhnya yang kedinginan. Perlahan, sang putri
merasa tubuhnya mengeras. Putri Pukes sangat terkejut dan menangis. Ternyata
tubuhnya menjadi batu. Ia pun menyesal karena tidak mengindahkan pesan orang
tuanya. Seharusnya, ia tidak menoleh ke belakang selama perjalanan sebagaimana
yang dipesankan oleh orang tuanya.
![]() |
| ( Sumber : - ) |
Setelah merasa
cukup lama beristirahat dan hujan mulai reda, mereka berniat melanjutkan
perjalanan. Para pengawalnya pun memanggil Sang Putri. “Tuan Putri ! Hujan
telah reda, mari kita melanjutkan perjalanan !” panggil para pengawalnya.
Berkali-kali mereka memanggil, tetapi tetap tidak terdengar jawaban.
Para pengawal
sang putri pun pergi menghampiri tempat Putri Pukes berdiri. Mereka terus
memanggil, tetapi Sang Putri diam saja. Saat melihat dengan jelas, para
pengawal sangat terkejut karena tubuh putri pukes telah mengeras dan menjadi
batu.
Sampai
sekarang, batu Putri Pukes masih bisa dilihat. Bentuknya membesar di bagian
bawah, tetapi bentuk sanggul dan kepala Sang Putri masih dapat dikenali.
Menurut kepercayaan penduduk setempat, batu tersebut membesar dibawah karena
Putri Pukes terus menangis yang menyebabkan air matanya menumpuk di bawah.
Sementara itu, karena hujan yang
sangat lebat, terbentuklah danau di kawasan itu. Penduduk sekitar menyebut
danau tersebut dengan nama “Danau Laut Tawar“.









Komentar
Posting Komentar